Minggu, 30 Maret 2014



SOSOK PENTING KEBIJAKAN KEUANGAN

            Sri Mulyani Indrawati tau yang lebih sering dipanggil Sri Mulyani yang lahir di Bandar Lampung,Lampung pada tanggal  26 Agustus 1962 dari pasangan Prof. Satmoko (alm) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (almh) yang keduanya adalah guru besar dari universitas Negri Semarang (dulu IKIP Semarang).
            Sebenarnya, pasutri Satmoko membesarkan anak-anak mereka secara biasa saja. Kehidupan mereka layaknya keluarga normal lain, sehingga tidak ada yang istimewa. Namun, menurut Sri Mulyani, ada tiga poin penting dalam cara orang tuanya mendidik anak. Pertama, anak-anak dididik untuk selalu bersama dan bersatu. Ini mengingat ekonomi mereka tidak melimpah, karena mereka 10 bersaudara dan orang tua berprofesi sebagai dosen. Kedua, selain dianjurkan jempolan dalam mata pelajaran sekolah, anak-anak diarahkan untuk aktif dalam kegiatan di luar sekolah. Misalnya, voli, basket, hiking, pramuka, Palang Merah Remaja dan paduan suara. Ketiga, membaca dijadikan sebagai kebiasaan atau hobi. Kompas dan Suara Merdeka menjadi bacaan wajib keluarga itu, sedangkan bacaan lain di saat kecil dan remaja adalah Majalah Bobo, Kuncung, Gadis, dan buku-buku nonmata pelajaran.
            Sri Mulyani berasal dari SMA Negeri 3 Semarang (1978-1981) yang kemudian melanjutkan e Sarjana Ekonomi di UI (1981-198). Beliau juga lulusan Master of Science op Police Economic di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1988-1990) serta Ph.D. of Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1990-1992).
            Sri Mulyani menikah dengan tony Sumartono yng dikaruniai 3 anak. Anak pertama mereka, Dewinta Illinia, telah berkuliah di Australia. Anak kedua, Adwin Haryo Indrawan yang baru saja lulus dari SMU Al Azhar, akan segera kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Putra ketiga mereka, Lukman Indra Pambudi yang baru lulus SMP rencananya akan melanjutkan sekolahnya di Washington.
            Sri Mulyani memiliki spesialisasi penelitian dalam ekonomi, yaitu
a)      ekonomi monoter,
b)      perbankan dan ekonomi tenaga kerja.
Beliau memliki beberapa pengalaman kerja, seperti Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998 – Sekarang, Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang, Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990 – 1992 dan masih banyak lagi.
Sri Mulyani adalah seorang pemimpin yang visioner. Saat menjabat sebagai kepala Bappenas, dia sudah memprediksi ekonomi Indonesia ke depan akan bertumpu pada konsumsi dan investasi. Namun, dia berharap sektor konsumsi tidak terus-menerus dijadikan tulang punggung pertumbuhan.
“Investasi mutlak kita butuhkan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi. Untuk mendorong peningkatan investasi, perlu adanya perbaikan iklim investasi dan infrastruktur yang memadai,” tegasnya kala itu.
            Kepribadiannya yang lugas dan cerdas, telah mengantarkannya kepada pergaulan yang sangat luas. Ia disenangi banyak orang di dalam dan luar negeri. Tak heran bila pada awal Oktober 2002 lalu ia terpilih menjadi Executive Director Dana Moneter Internasional (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group), menggantikan Dono Iskandar Djojosubroto. Dia menjadi perempuan pertama dari Indonesia menduduki posisi itu.
Dua penghargaan telah diraih Sri Mulyani, yaitu Wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007 dan Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets.
            Sri Mulyani memiliki sifat yang tegas, jujur, dan bertanggung jawab. Hal ini dibuktikannya dengan adanya kasus bank century yang dapat ia selamatkan karna jika tidak akan membahayakan perekonomian dan perbankan di Indonesia.
Beliau sempat bergumen tegas, saat kedatanganya di rapat Rencana Kerja Kementrian Keuangan dipermasalahkan oleh salah satu Fraksi, Dengan Lantang beliau menjawab kritikan tersebut dengan profesionalisme.
            Untuk Bank Dunia, Sri Mulyani adalah sosok yang tetap kukuh memegang prinsip-prinsip dalam mengelola ekonomi makro negaranya. Keberhasilan perekonomian Indonesia pada saat krisis keuangan global dan dalam pemulihan selanjutnya adalah bukti kebenaran dari prinsip-prinsip yang dianutnya. Bank Dunia harus mengambil dari banyak pengalaman Sri Mulyani. Dia bisa memainkan peran penting dalam melaksanakan reformasi kunci dan memperkuat organisasi Bank Dunia. Penunjukan Sri Mulyani dalam perspektif ini adalah pilihan yang tepat. Sri Mulyani adalah salah satu orang langka yang memiliki mandat luar biasa yang sesuai dengan apa yang Bank Dunia perlukan disaat yang semakin sulit dan penuh gejolak.
            Dengan segala jabatan tersebut sudah pasti membuat jadwal ibu satu ini seringkali padat, namun tidak demikian beliau melupakan kewjibanya sebagai seorang ibu dan istri bagi keluarga-keluarganya. dengan kesibukanya, ibu sri mulyani tetap menyiapkan sarapanya sendiri untuk keluarganya.
            Beliau membuktikan kepada wanita Indonesia bahwa tidak hanya para laki – laki yang mampu berkiprah di kancah Internasional, apalagi mendapat jabatan yang cukup diperhitungkan. Beliau juga tidak mendapatkan semua  itu secara instan, melainkan penuh dengan perjuangan.
Untuk menjadi seorang yang besar, bukanlah hasilnya yang patut dicontoh dan diteladani, namun proses untuk mencapainya lah yang patut dicontoh dan diteladani. 
            Banyak orang yang beranggapan bahwa Sri Mulyani merupakan R.A Kartini masa kini, hal ini karena dia berjuang dalam bidang ekonomi diluar maupun didalam negri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar