SOSOK PENTING KEBIJAKAN KEUANGAN
Sri Mulyani Indrawati tau yang lebih
sering dipanggil Sri Mulyani yang lahir di Bandar Lampung,Lampung pada
tanggal 26 Agustus 1962 dari pasangan
Prof. Satmoko (alm) dan Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko (almh) yang keduanya
adalah guru besar dari universitas Negri Semarang (dulu IKIP Semarang).
Sebenarnya, pasutri Satmoko
membesarkan anak-anak mereka secara biasa saja. Kehidupan mereka layaknya
keluarga normal lain, sehingga tidak ada yang istimewa. Namun, menurut Sri
Mulyani, ada tiga poin penting dalam cara orang tuanya mendidik anak. Pertama,
anak-anak dididik untuk selalu bersama dan bersatu. Ini mengingat ekonomi
mereka tidak melimpah, karena mereka 10 bersaudara dan orang tua berprofesi
sebagai dosen. Kedua, selain dianjurkan jempolan dalam mata pelajaran sekolah,
anak-anak diarahkan untuk aktif dalam kegiatan di luar sekolah. Misalnya, voli,
basket, hiking, pramuka, Palang Merah Remaja dan paduan
suara. Ketiga, membaca dijadikan sebagai kebiasaan atau hobi. Kompas dan Suara Merdeka menjadi
bacaan wajib keluarga itu, sedangkan bacaan lain di saat kecil dan remaja
adalah Majalah Bobo, Kuncung, Gadis,
dan buku-buku nonmata pelajaran.
Sri Mulyani berasal dari SMA Negeri
3 Semarang (1978-1981) yang kemudian melanjutkan e Sarjana Ekonomi di UI
(1981-198). Beliau juga lulusan Master of Science op Police Economic di
University of Illinois Urbana Champaign, USA (1988-1990) serta Ph.D. of
Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1990-1992).
Sri Mulyani menikah dengan tony
Sumartono yng dikaruniai 3 anak. Anak pertama mereka, Dewinta Illinia, telah
berkuliah di Australia. Anak kedua, Adwin Haryo Indrawan yang baru saja lulus
dari SMU Al Azhar, akan segera kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Putra ketiga mereka, Lukman Indra Pambudi yang baru lulus SMP
rencananya akan melanjutkan sekolahnya di Washington.
Sri Mulyani memiliki spesialisasi
penelitian dalam ekonomi, yaitu
a)
ekonomi
monoter,
b)
perbankan
dan ekonomi tenaga kerja.
Beliau memliki beberapa pengalaman kerja, seperti Kepala Lembaga
Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(LPEM FEUI), Juni 1998 – Sekarang, Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan
Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang,
Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990 – 1992
dan masih banyak lagi.
Sri Mulyani adalah seorang pemimpin yang
visioner. Saat menjabat sebagai kepala Bappenas, dia sudah memprediksi ekonomi
Indonesia ke depan akan bertumpu pada konsumsi dan investasi. Namun, dia
berharap sektor konsumsi tidak terus-menerus dijadikan tulang punggung
pertumbuhan.
“Investasi mutlak kita butuhkan untuk menyokong
pertumbuhan ekonomi. Untuk mendorong peningkatan investasi, perlu adanya
perbaikan iklim investasi dan infrastruktur yang memadai,” tegasnya kala itu.
Kepribadiannya
yang lugas dan cerdas, telah mengantarkannya kepada pergaulan yang sangat luas.
Ia disenangi banyak orang di dalam dan luar negeri. Tak heran bila pada awal
Oktober 2002 lalu ia terpilih menjadi Executive Director Dana Moneter
Internasional (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA
Group), menggantikan Dono Iskandar Djojosubroto. Dia menjadi perempuan pertama
dari Indonesia menduduki posisi itu.
Dua penghargaan
telah diraih Sri Mulyani, yaitu Wanita paling
berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007 dan Menteri
Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets.
Sri
Mulyani memiliki sifat yang tegas, jujur, dan bertanggung jawab. Hal ini
dibuktikannya dengan adanya kasus bank century yang dapat ia selamatkan karna
jika tidak akan membahayakan perekonomian dan perbankan di Indonesia.
Beliau sempat bergumen tegas, saat kedatanganya di
rapat Rencana Kerja Kementrian Keuangan dipermasalahkan oleh salah satu Fraksi, Dengan
Lantang beliau menjawab kritikan tersebut dengan profesionalisme.
Untuk
Bank Dunia, Sri Mulyani adalah sosok yang tetap kukuh memegang prinsip-prinsip
dalam mengelola ekonomi makro negaranya. Keberhasilan perekonomian Indonesia
pada saat krisis keuangan global dan dalam pemulihan selanjutnya adalah bukti
kebenaran dari prinsip-prinsip yang dianutnya. Bank Dunia harus mengambil
dari banyak pengalaman Sri Mulyani. Dia bisa memainkan peran penting dalam
melaksanakan reformasi kunci dan memperkuat organisasi Bank Dunia. Penunjukan
Sri Mulyani dalam perspektif ini adalah pilihan yang tepat. Sri Mulyani
adalah salah satu orang langka yang memiliki mandat luar biasa yang sesuai
dengan apa yang Bank Dunia perlukan disaat yang semakin sulit dan penuh
gejolak.
Dengan
segala jabatan tersebut sudah pasti membuat jadwal ibu satu ini seringkali
padat, namun tidak demikian beliau melupakan kewjibanya sebagai seorang ibu dan
istri bagi keluarga-keluarganya. dengan kesibukanya, ibu sri mulyani tetap
menyiapkan sarapanya sendiri untuk keluarganya.
Beliau
membuktikan kepada wanita Indonesia bahwa tidak hanya para laki – laki yang
mampu berkiprah di kancah Internasional, apalagi mendapat jabatan yang cukup
diperhitungkan. Beliau juga tidak mendapatkan semua itu secara instan, melainkan penuh dengan perjuangan.
Untuk menjadi seorang yang besar, bukanlah
hasilnya yang patut dicontoh dan diteladani, namun proses untuk mencapainya lah
yang patut dicontoh dan diteladani.
Banyak
orang yang beranggapan bahwa Sri Mulyani merupakan R.A Kartini masa kini, hal
ini karena dia berjuang dalam bidang ekonomi diluar maupun didalam negri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar